Sejarah Singkat Peperangan di Aceh

By -

Sejarah Peperangan di Aceh.

Aceh merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki semangat patriotisme yang sangat tinggi. Semangat patriotisme masyarakat Aceh dengan menghadang segala upaya penguasaan teritorial Nusantara oleh kaum penjajah di selat Malaka  memperlambat proses penjajahan Barat terhadap Indonesia khususnya di wilayah Aceh. Aceh berdiri dibarisan paling depan dari pembebasanNusantara dari penjajah Belanda

Dalam Proses pendirian Republik Indonesia, Aceh  berperan bagaikan "Kepala" bagi Indonesia. Sikap nasionalisme dan patriotisme ditunjukkan oleh kelompok masyarakat dalam membela tanah air, mulai dari penyebaran informasi kemerdekaan Republik Imdonesia via Radio Rimba Raya di dataran Tinggi Gayo.

Radio Rimba Raya
Tidak hanya itu jasa Aceh Untuk Inonesia, Aceh juga menyumbang asetnya untuk indonesia dalam pembelian pesawat RI-001 dan RI-002 Seulawah agar kegiatan diplomasi luar Negeri Indonesia berjalan dengan lancar. Begitulah bukti cinta Aceh kepada Indonesia, berbagai pengerobanan juga sudah dilakukan aceh untuk Indonesia dan sudah seharusnya juga Provinsi Aceh mendapat tempat khusus dalam naungan NKRI.

Pesawat Pertama Indonesia
Tetapi nyatanya perlakuan yang di terima oleh Aceh pada zama Orde Lama dan Orde Baru sangatlah tidak adil. Hal ini menimbulkan kemarahan dari masyarakat Aceh yang ditandai dengan Munculnya "Aceh Merdeka" pada Tahun 1976 hingga Tahun 2005. Kurang lebih 50 Tahun Nanggroe Aceh bergejolak dalam perang dan efek dari perang pembangunan Aceh pun terlambat. Belum lagi trauma yang di alami oleh Masyakat Aceh karena Kekerasan, pembunuhan, penghilangan orang, dan kekerasan seksual yang disebabkan oleh Tentara Indonesia. Tercatat sebanyak 10.000 lebih korban jiwa berjatuhan baik dari kalangan GAM dan TNI, dan sebagian besar yang tewas adalah masyarakat sipil yang tidak berdosa.
Dan akhirnya, pada tanggal 15 Agustus 2005 pihak GAM dan Indonesia bersepakat mengakhiri Pertikaian melalui penandatanganan MoU Helsinki. Kedua pihak sepakat berdamai karena gelombang Tsunami dan gempa yang dahsyat mengguncang Aceh. Aceh pun kini kembali memiliki Asa dalam menatap masa depan yang cerah di bawah naungan NKRI.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pantaskah Anggota DPR RI Dapil Aceh di Senayan Ditertawakan ? PANTAS !!!

By -
Image
Anggota DPR-RI Belakangan ini publik Aceh sempat dihebohkan oleh sikap para Anggota Dewan di Senayan yang terhormat karena mencabut dua pasal UUPA (Undang-Undang Pemerintah Aceh) tentang keanggotaan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh dan Panwaslu Aceh yang masing-masing keduanya diatur di dalam Pasal 57 dan Pasal 60 ayat (1), (2), dan (4).  Tapi ternyata bukan penghapusan dua pasal itu yang menjadi sorotan rakyat Aceh, melainkan anggota dewan yang berasal dari Aceh lah yang menjadi sorotan. Kenapa ??. 13 orang perwakilan Aceh untuk DPR-RI dan 4 orang untuk DPD-RI yang ditotal menjadi 17 orang perwakilan Aceh untuk memperjuangkan suara rakyat Aceh di Senayan tidak mengetahui sama sekali jika ternyata ada 2 pasal dalam UUPA yang dicabut oleh DPR. Banyak pihak yang mempertanyakan tentang pencabutan dua pasal ini, antara lain seperti politisi Partai Aceh yang kemarin mengatakan akan mengundurkan diri dari kursi DPRA (tidak jadi ternyata pemirsa) yaitu bang Azhari Cage
Read more

Orang Aceh dan Warung Kopi

By -
Image
Orang Aceh dan Warung Kopi Warung Kopi merupakan tempat yang sangat istimewa bagi masyarakat Aceh yang memiliki fungsi sebagai tempat nongkrong, ngumpul dengan teman, tempat untuk berdiskusi segala hal atau bahkan berdiskusi hal-hal yang tidak penting ( PRAK HABA ) sekalipun. Bahkan Aceh juga memiliki julukan
Read more

Warga Di Negara Ini Makan Makanan Dari Lumpur Untuk Bertahan Hidup

By -
Image
Warga Di Negara Ini Makan Makanan Dari Lumpur Untuk Bertahan Hidup Pernahkah anda mendengar makanan yang terbuat dari tanah liat atau lumpur?? rasanya sebagaian orang tidak pernah mendengarnya atau tidak mempercayainya. Tapi makanan yang terbuat dari lumpur memang ada, seperti di negara Haiti, mereka memanfaatkan lumpur untuk dijadikan bahan makanan sehari-hari demi memenuhi kebutuhan hidup.
Read more