Orang Aceh dan Warung Kopi

Orang Aceh dan Warung Kopi

Warung Kopi merupakan tempat yang sangat istimewa bagi masyarakat Aceh yang memiliki fungsi sebagai tempat nongkrong, ngumpul dengan teman, tempat untuk berdiskusi segala hal atau bahkan berdiskusi hal-hal yang tidak penting (PRAK HABA) sekalipun. Bahkan Aceh juga memiliki julukan
salah satunya "NEGERI SERIBU WARUNG KOPI".


Tradisi nongkrong di warung kopi bukan hal baru bagi masyarakat Aceh, hal ini sudah ada semenjak jaman endatu (nenek moyang) kita dahulu. Biasaya orang jaman dahulu singgah ke warung kopi saat pagi-pagi ketika mereka sedang tidak pergi ke sawah, pergi melaut, atau ke gunung untuk mencari rezeki. Jikalau orang tersebut sedang memiliki pekerjaan, mereka akan menyempatkan diri ke warung kopi setelah pulang kerja hanya untuk sekedar menikmati secangkir kopi dan makan kue,  dan setelah menikmati kopi mereka langsung pulang.
Hasil gambar untuk kopi aceh
kopi hitam khas Aceh

Di Aceh, nongkrong di warung kopi seakan-akan menjadi tradisi masyarakat untuk melepas penat dan lelah selepas bekerja. Tapi jika di perhatikan sekarang, tradisi nongkrong di warung kopi tidak hanya dilakukan oleh bapak-bapak atau orang tua yang bersantai selepas kerja, melainkan sudah menjadi trend dikalangan anak muda dan mahasiswa sekarang. Hal ini mungkin dikarenakan hampir seluruh warung kopi di Aceh sudah memiliki fasilitas WIFI gratis yang mendukung untuk mempermudah untuk menyelesikan tugas mereka atau sekedar browsing dan bermain sosial media.
Saat ini tidak hanya penikmat kopi saja yang nongkrong di warung kopi, masyarakat aceh memilih warung kopi sebagai tempat yang istimewa untuk membahas banyak persoalan mulai dari persoalan kampus dan politik, bahkan orang Aceh bisa nongkrong di warung kopi berjam-jam lamnya dari pagi,siang,malam mereka masi tetap betah di warung kopi terutama anak muda yang lupa waktu karena WIFI gratis yang disediakan atau bahkan menonton pertandingan Sepak Bola di warkop sampai pagi

Hasil gambar untuk kopi aceh
Suasana Warong Kopi di Aceh

Inilah kejadian yang terjadi warung kopi yang semakin dibudayakan oleh anak  orang-orang sekarang yang lama-kelamaan dapat menghilangkan esensi tersendiri dari warung kopi, pada dasarnya warung kopi bisa dijadikan tempat untuk melakukan diskusi dan bertukar informasi dan siapa tau saja bisa menghasilkan sebuah ide yang bagus dan berguna,  namun kini warung kopi menjadi tempat yang ramai tapi dalam artian sepi dalam arti rata-rata orang sekarang menghabiskan waktu di warung kopi hanya untuk bersantai-santai dan cenderung menghabiskan waktu yang tidak ada gunanya.

Jadikanlah warung kopi sebagai sebuah tempat dalam mempererat hubungan kita antarsesama. Jangan sampai hanya datang, pesan kopi duduk diam setelah itu pulang, tanpa memperoleh sesuatu yang baru dan bermanfaat hanya karena kita lebih terfokus kepada bermacam fitur sosial media.

- Jep Kupi Jeut, Tapi Bek Tuwo Watee Apalagi Sampek Tuwo Sembahyang

Comments

Popular posts from this blog

Warga Di Negara Ini Makan Makanan Dari Lumpur Untuk Bertahan Hidup

Pantaskah Anggota DPR RI Dapil Aceh di Senayan Ditertawakan ? PANTAS !!!